Rabu, 23 Januari 2013

TUGAS 2


Siklus Pendapatan, Pengeluaran, Produksi dan Keuangan

1. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Apa sajakah dari empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan ?
Entri pesanan penjualanProses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
-      Mengambil pesanan dari pelanggan
-      Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
-      Memeriksa ketersediaan persediaan
-      PengirimanAktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap:
-      Mengambil dan mengepak pesanan
-      Mengirim pesanan tersebut
-          Penagihan dan Piutang UsahaAktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:
-      Penagihan ke para pelanggan
-      Memelihara data piutang usaha
-          Penagihan KasLangkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, melibatkan:
-      Menangani kiriman uang pelanggan
-      Menyimpannya ke bank
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
2. Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Apakah tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran ?
a)   Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.

  • Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
-           Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
  • Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
-          MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
-          JIT (just in time)
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
b)   Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
  • Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
-      Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
  1. Memutuskan apakah menerima pengiriman
  1. Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
-      Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
  1. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
  1. Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
3. Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
-          Perancangan Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
-          Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
-          Operasi Produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan.
-          Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
i.    Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
  • Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
  • Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan  untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
4. Siklus Keuangan/ Penggajian
Apakah aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam siklus penggajian ?
i.    Perbarui File Induk Penggajian
ii.    Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
iii.    Validasi Data Waktu dan Kehadiran
iv.    Mempersiapkan Penggajian
v.    Membayar Gaji
vi.    Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
vii.    Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potonagn Lain-Lain

Prosedur Pemrosesan Informasi


SIA harus menyediakan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini:1.    1. Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan.2.    2. Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat di tambah atau tidak.Bagaimana data pesanan pelanggan diterima pada awalnya, merupakan hal yang penting bahwa semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab itu, pemeriksaan edit berikut ini harus dilakukan untuk memastikan akurasi yang menteluruh:1.    1. Pemeriksaan validitas, uji kelengkapan2.    2. Uji kewajaran3.    3. Persetujuan kredit:a.    Otorisasi umum, batas kreditb.    Otorisasi khusus: pemeriksaan batasLangkah berikutnya adalah, menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut:1.    1. Pesanan penjualan2.    2. Slip pengepakan3.    3. Kartu pengambilan barangKebutuhan informasi dan prosedur:1.    1. Menetukan ketersediaan persediaan2.    2. Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan3.    3. Menentukan harga produk dan jasa4.    4. Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi5.    5. Memilih metode untuk mengirim barang



DIAGRAM ARUS DATA Diagram arus data atau Data flow diagram (DFD) adalah diagram yang digunakan untukmenggambarkan arus data SIA.


SIMBUL DIAGRAM ARUS DATA
Untuk membuat Data flow diagram (DFD) digunakan empat simbul dasar sebagai berikut:1.   Asal data dan tujuan data2.   Arus data3.   Proses transformasi4.   Penyimpanan data


sumber: http://andriedwicn.wordpress.com/2011/01/06/siklus-pendapatan-pengeluaran-produksi-dan-keuangan-pada-software-aplikasi-myob-accounting/

http://anak2sarap.blogspot.com/2010/11/prosedur-pemrosesan-informasi.html?m=1


http://febry-aquarius.blogspot.com/2010/05/dokumentasi-sistem.html?m=1


TUGAS 1

Pengendalian & sistem informasi akuntansi 

Ancaman-ancaman atas SIA Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : – Kebakaran atau panas yang berlebihan – Banjir, gempa bumi – Badai angin, dan perang Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti : – Kegagalan hardware – Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik. – Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti : – Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia – Kesalahan tidak disengaja karen teledor – Kehilangan atau salah meletakkan – Kesalahan logika – Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti : – sabotase – Penipuan komputer – Penggelapan Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah : Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law) Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file) Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data) Ketidakakuratan proses pembayaran Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran Performansi jelek Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat? Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat. WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini : Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi Struktur organisasional Badan audit dewan komisaris Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia Pengaruh-pengaruh eksternal AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer. Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan. Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review atas kinerja, yang meliputi: 1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual 2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif 3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu Aktivitas Pengendalian Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini : Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai Pemisahan tugas Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai Penjagaan aset dan catatan yang memadai Pemeriksaan independen atas kinerja Aktivitas pengendalian dapat berupa: Pengendalian pengolahan informasi mencakup: Otorisasi semestinya terhadap transaksi Dokumen dan catatan Pengecekan independen Pemisahan tugas Pengendalian fisik Review terhadap kinerja PENGENDALIAN UMUM Meliputi: Pengendalian organisasi. Pengendalian dokumentasi. Pengendalian akuntabilitas aktiva. Pengendalian praktik manajemen. Pengendalian operasi pusat informasi Pengendalian otorisasi Pengendalian akses PENGENDALIAN ORGANISASI Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen. Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring. Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi. Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi. PENGENDALIAN DOKUMENTASI Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam mengenalkan sistem aplikasi. Dokumentasi yang diperlukan meliputi: Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan keamanan sistem. Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem. Dokumentasi program. Dokumentasi data Dokumentasi operasi Dokumentasi untuk pengguna. PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain: Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan) Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian. Penggunaan log dan register Review oleh pihak independent PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru). PENGENDALIAN APLIKASI Meliputi: Pengendalian otorisasi, Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara batch. Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang lain. Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat. Tinjauan menyeluruh konsep-konsep pengendalian Apakah definisi dari pengendalian internal itu ? Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Apakah pengendalian manajemen itu ? Pengendalian manajemen meliputi tiga keutamaan : 1 Merupakan bagian tanggung jawab manajemen yang utuh. 2 Dirancang untuk mengurangi kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan organisasi. 3. Berorientasi dan berusaha untuk membantu karyawan mencapai tujuan perusahaan. TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL: Efektivitas dan efisiensi operasi Reliabilitas pelaporan keuangan Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang berlaku Proses Pengendalian Internal : l Proses Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai, yaitu : – Pelaporan keuangan yang handal – Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi – Dipatuhinya semua hukum dan peraturan-peraturan yang diterapkan. Apakah unsur-unsur dari pengendalian internal? Lingkungan pengendalian – Penetapan risiko – Aktivitas pengendalian – Informasi dan komuniaksi – Monitoring/supervisi – Apakah terdapat pemisahan fungsi dan tugas pada bagian akuntansi? – Tidak ada perangkapan fungsi / tugas oleh satu individu atau satu departemen. – Apakah dilaksanakan audit internal? – Audit internal sebagai aktivitas evaluasi secara independen dalam organisasi. Klasifikasi pengendalian internal Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini: Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi Pengendalian Input, proses, dan output STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL Struktur pengendalian internal menurut COSO Lingkungan Pengendalian Internal Penaksiran Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan Komunikasi Monitoring LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi, komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian internal sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari seluruh komponen pengendalian internal yang lain. Lingkungan pengendalian meliputi: Filosofi manajemen dan gaya operasi. Manajer perlu menjadi contoh perilaku etis dengan mentaati kode etik perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik secara formal. Manajer mesti menekankan pentingnya pengendalian internal dan memperlakukan setiap personel dengan wajar dengan dengan penuh respek. Integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis manajer dan seluruh karyawan akan berdampak besar terhadap keseluruhan struktur pengendalian internal, menciptakan suasana yang secara signifikan mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan. Manajemen mesti secara proaktif memastikan bahwa semua karyawan benar-benar sadar dengan standard etika perusahaan. Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang mendukung karyawan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka pendek. Komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan mesti merekrut karyawan yang kompenen dan dapat dipercaya yang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk bereaksi secara cepat terhadap kondisi bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti memilih personil yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut. Dewan direksi atau komite audit. Dewan direksi semestinya menunjuk komite audit untuk mengawasi praktik dan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan. Komite audit merupakan perantara antara dewan direksi dan auditor internal/eksternal. Struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan formal antar personil perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi. Pemberian wewenang dan tanggung jawab. Perusahaan mesti memiliki deskripsi pekerjaan untuk setiap karyawan. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mesti dilakukan dengan baik. Perubahan terhadap sistem informasi mesti dilakukan melalui persetujuan tertulis. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru mesti dikenalkan dengan pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik perusahaan. Perusahaan mesti perduli dengan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Perusahaan mesti memastikan terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Perusahaan dapat menyelenggarakan sarana konseling untuk karyawan yang bermasalah. Perusahaan punya prosedur yang baik untuk karyawan yang berhenti bekerja. Penilaian Resiko Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini : strategis — melakukan hal yang salah Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu : Pemilihan teknologi yang tidak sesuai Akses sistem yang tidak diotorisasi Penyadapan transmisi data Hilangnya integritas data Transaksi yang tidak lengkap Kegagalan sistem Sistem yang tidak kompatibel Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya : Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama PENAKSIRAN RISIKO Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi. Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan. Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan. Menyusun analisis risiko. Manajemen risiko yang relevan. MONITORING Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi. PAPARAN RISIKO Setiap perusahaan menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal dari pihak internal maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan, konsumen, hacker, pelaku criminal dan bencana alam. Tipe risiko kesalahan yang tidak disengaja kesalahan yang disengaja pencurian aktiva menjebol keamanan perusahaan tindak kekerasan dan bencana alam Paparan terhadap risiko dipengaruhi oleh: Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan. Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas sangat rentan. Besarnya nilai rupiah. Masalah yang memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan: Kolusi Kurangnya penegakan disiplin Kejahatan komputer Contoh kejahatan komputer: Pencurian hardware dan software penggunaan komputer tanpa otorisasi untuk kepentingan personal modifikasi atau penggunaan program untuk melakukan kejahatan Komputer rentan terhadap tindak kejahatan karena: Komputer mengakibatkan pemusatan data dan pemrosesan data jejak audit dalam lingkungan SIA tidak sejelas dalam lingkungan manual Komputer powerful tetapi kompleks dan rentan Dalam menerapkan pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat dan biaya untuk menerapkan pengendalian tersebut. Informasi dan Komunikasi Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal. Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya. semua data input akurat dan lengkap semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk menghasilkan informasi yang akurat dan andal semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat Akuntan harus memahami berikut ini : Bagaimana transaksi diawali Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi Bagaimana informasi dilaporkan Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail). Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan. 

  ruang lingkup sia(sistem informasi akutansi) 

 ruang lingkup sia(sistem informasi akutansi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan rangkaian pengkordinasian sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan bisnis suatu entitas, dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1991: 14). 1.jadi pengertian dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang merubah data transaksi menjadi informasi atau laporan keuangan yang berguna bagi pemakainya. 2.sistem informasi akuntansi(sia)&pengambilan keputusan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final [1]. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan. 3.siklus pencatatan transaksi akuntansi untuk membuat laporan keuangan terdapat 8 langkah yang di kenal dengan siklus akuntansi,ke-8 langkah tersebut adalah: 1.transaksi keuangan 2.mencatat segala transaksi keuangan,berdasarkan bukti asli transaksi dalam 1 periode akuntansi. 3.membuat jurnal umum berdasarkan no:2. 4.membuat buku besar 5.membuat jurnal penyesuaian 6.membuat laporan keuangan:laporan laba rugi,neraca&laporan perubahan modal. 7.membuat jurnal penutup. 8.membuat neraca saldo setelah penutupan. atau bisa juga dengan kata lain siklus akuntansinya seperti di bawah ini: Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut: a. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. b. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) c. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar. d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar. e. Membuat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. f. Membuat t penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan penutup. g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.