Rabu, 01 Juni 2011

KEPEMIMPINAN

  • Pengertian kepemimpinan Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
    Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
    sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
    Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan “pemimpin”.
    Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan – khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
    Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
    o Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
    memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
    o Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
    tacit knowledge pada rekan-rekannya.
    o Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
    o Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
    dalam setiap aktivitasnya.
  • Tipe – Tipe kepemimpinan Tipe Otokratik
    Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
    1. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
    2. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
    3. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
    Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
    1. Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
    2. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
    3. Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
    4. Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.

    Teori Kepemimpinan A. Teori Timbulnya Kepemimpinan
    Di antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu :
    1. Teori Keturunan (Heriditary Theory)
    2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory)
    3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)
    Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :
    1. Teori Keturunan
    Inti daripada teori ini, ialah :
    a. Leaders are born not made.
    b. Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
    c. Seorang pemimpin lahir karena memamng ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.
    2. Teori Kejiwaan.
    a. Leaders are made and not born.
    b. Merupakan kebalikan atau lawan dari teori keturunan.
    c. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.
    3. Teori Ekologis
    a. Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan teori social.
    b. Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin, apabila pada waktu ahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pengalaman.
    c. Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori genetis dan teori social.
    d. Teori yang mendekati kebenaran.

    sumber:googleserch

Tidak ada komentar:

Posting Komentar